Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh ilmuwan sosial dari beberapa universitas terbesar di dunia, subjek uji yang menggunakan ChatGPT untuk menjalankan 18 pekerjaan berbeda secara signifikan melampaui rekan-rekan mereka yang tidak menggunakan AI.
Studi yang dilakukan oleh tak kurang dari sembilan orang ini menghasilkan sedikitnya 58 halaman hasil studi, dan kami merangkum beberapa poin pentingnya:
✍ Studi ini bekerja sama dengan Boston Consulting Group dan menganalisis ratusan konsultan dalam 18 tugas kerja yang berbeda.
✍ Mereka yang menggunakan AI menyelesaikan 12,2% lebih banyak tugas kerja.
✍ Mereka juga menyelesaikan tugas-tugas tersebut 25,1% lebih cepat.
✍ Mereka yang menggunakan AI juga memperlihatkan hasil dengan kualitas 40% lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakan AI.
✍ Para konsultan dengan nilai terendah di awal studi mengalami peningkatan kinerja jauh lebih besar begitu diizinkan untuk menggunakan AI.
Studi ini melibatkan ratusan konsultan dan secara acak menentukan apakah mereka diizinkan untuk menggunakan AI, serta diberikan akses ke GPT-4. Para peneliti merupakan ilmuwan sosial yang berasal dari universitas ternama di dunia, termasuk Harvard, MIT, serta peneliti dari Boston Consulting Group.
Daftar tim peneliti:
- Fabrizio Dell’Acqua
- Saran Rajendran
- Edward McFowland III
- Lisa Krayer Ethan Mollick
- François Candelon
- Hila Lifshitz-Assaf
- Karim R. Lakhani
- Katherine C. Kellogg