Transisi dari Google Bard ke Google Gemini benar-benar tak terprediksi. Rupanya, Google langsung mendepak Bard dan menggantinya dengan Gemini secara mentah. Bahkan, tampilan Gemini masih menggunakan Bard, bedanya hanya pada nama dan kemampuannya yang diklaim jauh lebih baik.
Jadi, mari kita ucapkan selamat jalan kepada Google Bard terlebih dahulu.
Bye, Bard.
Oke. AI Google kini secara resmi adalah Gemini, versi yang disempurnakan dari sistem kecerdasan buatan pertama Google.
Menurut Jack Krawczyk, yang memimpin produk AI dari Google, Gemini adalah ekosistem yang akan mereka bangun sebagai perusahaan. “Ini adalah momen pematangan untuk pendekatan kami terhadap AI,” ungkapnya.
Tersedia di iOS dan Android, Gemini akan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan AI di smartphone mereka. Artinya, Gemini akan menggantikan Google Assistant.
“Kami membawa AI generatif kepada orang-orang yang belum pernah memanfaatkannya sebelumnya,” kata Jack Krawczyk.
Jika Google Bard hadir secara gratis, kali ini Google Gemini hadir dengan dua versi: gratis dan berbayar. Google Gemini Advanced dapat dinikmati dengan berlangganan Google One dengan harga Rp309 ribu (gratis untuk 2 bulan pertama).
Harga ini hampir sama dengan ChatGPT Plus yang dibanderol dengan harga Rp299 ribu per bulan, dengan masing-masing fitur pendukungnya. Google memberikan 2 TB penyimpanan gratis jika berlangganan Google Gemini Advanced.
Menurut Google, lebih dari 100 pakar AI di berbagai bidang berpartisipasi dalam proses pengujian Gemini, termasuk tenaga pendidik yang telah menguji kemampuan Gemini untuk membangun tutor pribadi.
Kini Google Gemini telah tersedia untuk seluruh pengguna Google, dan tersedia untuk hampir seluruh bahasa. Selain itu, Gemini dapat diintegrasikan dengan produk-produk Google lainnya seperti Gmail, Gdocs, hingga Maps.
Menurut kamu, lebih bagus Bard atau Gemini secara nama?