Dilansir dari Reuters, Fourth Paradigm, perusahaan AI terkemuka di Cina, berencana untuk mengumpulkan dana hingga $144 juta atau sekitar 2,2 triliun rupiah dalam IPO (initial public offering) di Hong Kong. Perusahaan yang didirikan pada September 2014 ini bertujuan untuk menjual 18,4 juta saham dengan kisaran harga HK$55,60 hingga HK$61,16 per saham. Tiga investor utama, yang dipimpin oleh New China Capital Management, telah membeli sekitar $96,8 juta saham, yang setara dengan 70,6% dari IPO.
IPO ini diharapkan akan selesai pada bulan Oktober 2023. Fourth Paradigm akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai rencana pertumbuhan dan ekspansi, termasuk pengembangan produk dan layanan baru, perluasan tim penjualan dan pemasaran, dan akuisisi pelanggan baru.
Fourth Paradigm adalah penyedia produk dan layanan AI terkemuka di Cina. Perusahaan ini menyediakan berbagai produk dan layanan AI untuk perusahaan besar, termasuk platform pengembangan AI, platform ilmu data, dan platform komputasi yang ditentukan perangkat lunak. Pelanggan perusahaan ini mencakup beberapa perusahaan terbesar di Cina seperti China Mobile, China UnionPay, dan China Construction Bank.
Fourth Paradigm juga aktif terlibat dalam penelitian dan pengembangan. Perusahaan ini telah menerbitkan banyak makalah di konferensi dan jurnal akademis terkemuka, dan telah mengajukan lebih dari 1.000 paten.
IPO ini merupakan tonggak penting bagi Fourth Paradigm. Ini akan memberi perusahaan akses ke modal dan sumber daya baru, yang akan membantu mempercepat pertumbuhan dan ekspansi. IPO ini juga merupakan tanda pentingnya AI yang semakin meningkat di Cina dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai catatan, Cina adalah negara dengan perusahaan AI terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.