Sam Altman, CEO OpenAI, otak di balik ChatGPT menjadi orang pertama yang beruntung menerima “visa emas” dari pemerintah Indonesia. Golden Visa atau visa emas adalah visa yang dikhususkan untuk orang-orang kaya yang ingin tinggal dan/atau berinvestasi di Indonesia selama 10 tahun. Salah satu syarat utama untuk mendapatkan visa ini adalah memiliki setidaknya uang $130.000 atau sekitar 2 miliar rupiah.
Meski demikian, hal yang menjadi perbincangan adalah apakah Sam Altman membuat permohonan atas penerbitan visa ini atau tidak. Pada Selasa (4/9), Silmy Karim, Dirjen Imigrasi, mengumumkan hal tersebut hanya berselang beberapa hari setelah visa emas ini diluncurkan, dengan harapan Sam Altman dapat berkontribusi dalam pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia.
Dalam pengumumannya, Kementrian Imigrasi menyebut bahwa mereka yang bersedia berinvestasi setidaknya $350.000 (sekitar 5,5 miliar rupiah) dalam saham publik, rekening deposito, atau obligasi pemerintah akan mendapatkan izin tinggal di Indonesia selama 5 tahun, dan 10 tahun untuk yang bersedia berinvestasi sebesar $700.000 (sekitar 12 miliar rupiah).
Selain itu, siapa pun WNA yang mendirikan perusahaan atau berinvestasi sebesar setidaknya $25 juta di Indonesia, akan secara otomatis mendapatkan golden visa ini. Namun, yang masih menjadi kebingungan adalah apakah Sam Altman sudah melakukan investasi sehingga visa emasnya bisa terbit, atau belum. Pada hari yang sama, Silmy Karim menjelaskan bahwa Indonesia juga dapat memberikan visa ini kepada mereka yang memiliki “reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat bagi Indonesia”.
Menurut Kementerian Imigrasi, Sam Altman juga mendapatkan prioritas melalui proses pemeriksaan keamanan negara dan bebas dari kewajiban mengajukan izin tinggal sementara.
Sebagaimana yang sudah diketahui, Sam Altman sempat menyambangi Jakarta pada bulan Juni lalu dalam rangkaian tur globalnya untuk berbagi pandangannya tentang peluang dan tantangan kecerdasan buatan. Saat artikel ini diterbitkan, baik Kementrian Imigrasi maupun pihak OpenAI sama-sama belum memberikan keterangan resmi terkait apakah OpenAI melakukan kewajiban yang disyaratkan untuk mendapatkan Golden Visa.