Dalam sebuah rilis resmi, OpenAI baru saja membagikan panduan bagi tenaga pendidik tentang bagaimana menggunakan ChatGPT untuk mempercepat pembelajaran siswa disertai dengan beberapa contoh prompt yang dapat digunakan untuk membantu mereka.
Panduan yang diberikan berasal dari data mengenai cara mengajar dengan memanfaatkan AI, contoh alat AI dalam pendidikan, dan pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan oleh para tenaga pendidik seperti bagaimana cara kerja sebuah AI seperti ChatGPT, sejauh mana batasannya, efektivitasnya, hingga masalah bias yang muncul.
Dalam laporannya, OpenAI membeberkan beberapa hal yang dapat dilakukan para guru dalam memanfaatkan AI untuk memaksimalkan pembelajaran:
Membuat Percakapan yang Menantang
Seorang profesor di Old Dominion University, Dr. Helen Crompton, memanfaatkan ChatGPT untuk menciptakan persona untuk menjadi lawan debat dalam berbagai topik. Menurutnya, cara ini membantu para mahasiswa memahami materi dengan nuansa yang berbeda dan sudut pandang baru.
Membuat Kuis, Soal Ujian, dan Materi Pembelajaran
Fran Bellas, seorang profesor di Universidade da Coruña di Spanyol, merekomendasikan guru untuk menggunakan ChatGPT sebagai asisten dalam membuat kuis, ujian, dan materi pembelajaran untuk kelas.
Membantu Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
ChatGPT, sebagaimana kita tahu, mampu menerjemahkan tulisan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. Karenanya, alat AI ini dapat pula digunakan untuk belajar bahasa (khususnya bahasa Inggris), atau meningkatkan kemampuan menulis bahasa Inggris para mahasiswa dan juga tenaga pengajar yang tidak mahir berbahasa Inggris.
Membantu Siswa Berpikir Kritis
Seperti halnya alat AI lain termasuk Google Bard dan Bing Chat AI, ChatGPT sangat mungkin memberikan jawaban yang tidak akurat, tetapi selalu ada sisi lain yang dapat diambil. Menurut Geetha Venugopal, seorang guru ilmu komputer di American International School di Chennai, India mengatakan bahwa tingkat akurasi dan kredibilitas ChatGPT akan membuat para siswa berpikir kritis apakah mereka harus percaya pada jawaban tersebut, atau mencari tahu kebenarannya pada sumber yang lebih dapat dipercaya.
“Tujuannya adalah membantu mereka memahami pentingnya terus-menerus mengembangkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas mereka,” ungkap Geetha Venugopal.
Dalam rilis yang sama, ChatGPT juga memberikan beberapa contoh prompt yang dapat digunakan guru maupun siswa untuk mempercepat proses pembelajaran di sekolah maupun universitas.