Spotify mengumumkan bahwa mereka sedang menguji fitur baru yang didukung AI yang dapat mengkloning suara podcaster dan menerjemahkannya ke dalam berbagai bahasa yang berbeda. Fitur ini masih dalam pengembangan, tetapi memiliki potensi untuk membuat podcast lebih mudah diakses oleh pendengar di seluruh dunia.
Menurut The Verge, fitur penerjemahan ini menggunakan teknologi transkripsi suara dari OpenAI, yaitu Whisper.
Fitur ini bekerja dengan menggunakan model pembelajaran mesin untuk menganalisis suara podcaster. Model kemudian belajar untuk menghasilkan ucapan sintetis yang terdengar mirip dengan suara alami podcaster. Ucapan sintetis ini kemudian dapat digunakan untuk menerjemahkan podcast ke dalam bahasa lain.
Spotify saat ini sedang menguji fitur ini dengan sekelompok kecil podcaster, dan berencana untuk meluncurkan fitur ini ke lebih banyak podcaster dan pendengar dalam waktu dekat.
Kabar Gembira untuk Podcaster, (Mungkin) Kabar Buruk untuk yang Lain
Ada sejumlah manfaat potensial dari fitur kloning suara baru Spotify yang didukung AI. Pertama, ini bisa membuat podcast lebih mudah diakses oleh pendengar yang tidak berbicara bahasa asli podcaster. Kedua, ini memungkinkan podcaster menjangkau audiens yang lebih luas dengan menerjemahkan podcast mereka ke dalam beberapa bahasa. Ketiga, ini memungkinkan podcaster untuk membuat konten baru dan inovatif, seperti podcast multibahasa atau podcast dengan aktor suara yang berbeda.
Namun, ada juga beberapa potensi kerugian dari fitur tersebut. Salah satu kekhawatirannya adalah bahwa fitur ini dapat digunakan untuk membuat deepfake. Kekhawatiran lain yang juga muncul adalah bahwa fitur ini dapat digunakan untuk meniru suara orang lain tanpa persetujuan mereka, terutama para artis yang suaranya mudah dikenali.
“Dengan mencocokkan suara pembuat konten, Voice Translation memberi pendengar di seluruh dunia kesempatan untuk menemukan dan terinspirasi oleh podcaster baru dengan cara yang lebih autentik,” kata Ziad Sultan, vice president of personalization, Spotify.